Views: 276

SEJARAH PREVERENSI RASA ASIN DAN MANIS DI PULAU JAWA

Kenapa yah masakan daerah di Pantai Utara (Jawa barat) memiliki citarasa masakan yang cenderung asin dan pedas sedangkan daerah di Pantai Selatan (Jawa tengah, Jawa timur dan Yogyakarta) memiliki citarasa cenderung manis? MARI KITA BAHAS

Sejarah Jawa Barat:
1. Jawa barat memiliki sejarah dimana masyarakatnya menyukai lalapan atau sayuran segar yang dikonsumsi secara mentah. Hal ini karna dibuktikan pada prasasti Taji yang sudah ada sejak abad ke 10 Masehi, dimana masyarakat senang mengkonsumsi lalapan dengan dicocolkan ke sambal.
2. Pagar kopi atau pagar teh, pada tahun 1720–1870 masyarakat parahayangan memiliki sistem dimana rumahnya dipagari oleh pohon kopi atau pohon teh yang disebut paggerkoffij oleh belanda. Budaya ini memberikan gambaran bahwa konsumsi minuman masyarakat Jawa barat tidak cenderung manis. Namun pada beberapa daerah Jawa barat yang berada diperbatasan Jawa barat dan Jawa tengah, ada masyarakat yang memiliki citarasa manis pedas dikarnakan pada daerah perbatasan (salah satunya cirebon), masyarakat Jawa tengah ada yang bertransaksi gula pada masyarakat perbatasan.
3. VOC yang menjalankan tanam paksa bagi masyarakat parahayangan pada sektor Kopi, Teh, Kina, Tarum (indigo), sehingga masyarakat sunda sudah terbiasa mengkonsumsi sajian yang memiliki rasa pahit sesuai dengan filosofi pahitnya kehidupan pada masa tersebut.


Sejarah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta:
1. Masyarakat Jawa di daerah pantai selatan mengartikan rasa manis adalah simbol kenikmatan. Filosofi dari rasa manis memiliki makna dari wujud kebahagiaan.
2. Pengaruh VOC dari sistem paksa pada sektor gula. Pada mulanya VOC menerapkan sistem tanam paksa di jawa barat untuk sektor tebu juga, namun karna kualitasnya kurang baik maka perkebunan tebu dipindah ke Jawa tengah dan Jawa timur, sehingga banyak pabrik gula yang tersebar.
3. Pada masa penjajahan semua hasil panen masyarakat Jawa dibagian pantai selatan diserahkan ke belanda sehingga masyarakat mulai mengalami kelaparan. Saat itu karna banyak pohon tebu yang tersebar masyarakat Jawa mulai mengkonsusi tebu saja sebagai pengganjal perut, maka dari itu masyarakat jawa memiliki tradisi mengkonsumsi masakan manis.

Peta persebaran tanam paksa pada sektor gula

Kesimpulan:
Meskipun terdapat perbedaan pada cita rasa masyarakat yang tersebar di pulau jawa, cita rasa tersebut muncul dan menjadi cirikhas karna adanya masa penjajahan yang ada di indonesia, namun pada makanan dan minumam tradisional masing-masing daerah pulau jawa yang sudah ada menjadi indentitas masyarakat dan memiliki sejarah serta filosofi tersendiri.


Sumber:
Anggraini, R. (2023) Kenapa Orang Jawa Suka Makanan Manis? Ternyata Begini Sejarahnya. Available at: https://travel.okezone.com/read/2023/04/12/301/2797096/kenapa-orang-jawa-suka-makanan-manis-ternyata-begini-sejarahnya?page=all (Accessed: 4 Agustus 2024).
Fazri, S. (2022) Produk dari Priangan: Teh Rakyat di Priangan pada Awal Abad Ke-20. Lembar sejarah, 18(2) Pp: 158 - 175. DOI: doi.org/10.22146/lembaran-sejarah.66991.
Wijaya, Y dan Aisyah, Y (2020) Sejarah Rasa Manis pada Masakan Jawa Tengah, Pengaruh Tanam Paksa. Avaliable at: https://www.kompas.com/food/read/2020/08/12/111500475/sejarah-rasa-manis-pada-masakan-jawa-tengah-pengaruh-tanam-paksa (Accessed: 5 agustus 2024)

Views: 276

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Views: 276