
DESKRIPSI
Ketan bintul merupakan makanan tradisonal khas banten. Ketan bintul adalah ketan yang dikukus bersama santan kemudian ditumbuk dengan parutan kelapa dan ditaburi dengan serundeng. Ketan bintul berbentuk bulat dan atasnya ditaburi serundeng, serta dibungkus daun pisang, sehingga rasanya menjadi gurih dan pedas. Biasanya ketan bintul ini hadir disaat bulan puasa, namun dengan perkembangan zaman maka ketan bintul dapat ditemukan dihari-hari biasa.
SEJARAH
Ketan bintul merupakan makanan yang sudah ada sejak abad ke 16, tepatnya pada zaman Sultan Maulana Hasanuddin. Pada zamannya, ketan bintul menjadi makanan favorit sultan hasanudin untuk berbuka puasa. Tak hanya menjadi makanan favorit sultan, namun sultan hassanuddin juga mulai menyajikan ketan bintul sebagai santapan dari tamu kenegaraan.
FILOSOFI
Dibalik kesederhanaan bentuknya, terkandung nilai filosofi yang kuat. Dimana ketan memiliki tekstur yang lengket, hal ini melambangkan sikap persatuan dan persaudaraan antara saudara, tema atau kerabat. Sehingga filosofi ketan bintul memiliki arti melekatkan.
Ketan Bintul sebagai Warisan budaya takbenda
Patut diketahui bahwa ketan bintul telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 26 November tahun 2020 dengan nomor registrasi 2020009896.
Sumber
Pemprov Banten. (2024) Ketan Bintul Khas Banten, Menu Berbuka Puasa Sultan Banten. Avaliable at : https://bantenprov.go.id/berita/ketan-bintul-khas-banten-menu-berbuka-puasa-sultanbanten#:~:text=Di%20Banten%2C%20hidangan%20ini%20sering,saudara%2C%20teman%2C%20atau%20kerabat. (Accesed: 8 maret 2025).
Primus, J. (2024) Ketan Bintul, Makanan Sultan yang Jarang Muncul. Avaliable at : https://www.kompas.com/stori/read/2023/03/14/220000979/ketan-bintul-makanan-sultan-yang-jarang-muncul. (Accesed: 10 maret 2025).




Views: 28