
DESKRIPSI
Menurut sumber yang ada menyatakan bahawa dari sekitar 80 jenis makanan yang dikonsumsi oleh orang Sunda, 65 % di antaranya berasal dari jenis-jenis tumbuhan/tanaman, lalu sisanya ikan dan daging. Dari 65% tersebut sayuran yang dimaksud adalah sayur mentah atau lalab. Apasih itu lalab? Lalab atau lalapan (ᮜᮜᮘ᮪) adalah sayuran yang dikonsumsi sehari-hari dan umumnya disajikan secara mentah. Umumnya masyarakat sunda mengkonsumsi lalab dengan sambal dan aneka sajian yang tersedia di rumah.
SEJARAH LALAB DI TANAH SUNDA
Terdapat sejarah perjalanan lalab di tanah sundah yaitu:
1. Lalap pada Masa Kuno
Berdasarkan temuan dalam Prasasti Panggumulan yang ada di Sleman, Jawa Tengah pada tahun (824 Saka/902M) terdapat jejak kosa kata yang berkaitan dengan lalab. Kosa kata yang dimaksud diantaranya :
• Rumwah-rumwah = lalab mentah.
• Kuluban = lalab rebus.
• Dudutan = lalab mentah yang berasal dari akar.
• Tetis = sambal atau petis.
Catatan prasasti tersebut diperkuat dengan adanya sebuah naskah Sunda tinggalan abad ke-16, Sanghyang Siksa Kandang Karesian (1440 saka/1518M).
2. Tradisi lalab karna belum diterapkan tradisi mengembala/beternak.
• Pada abad ke 15 M, masyarakat sunda belum memiliki pengetahuan untuk berternak, hal tersebut juga berkaitan dengan kepercayaan masyarakat sunda bahwa hutan adalah tempat yang memiliki ruang spiritual (sakral).
• Sekitar abad ke-17, dalam berbagai laporan orang Eropa, hutan tropis masih merupakan habitat yang belum banyak dijamah oleh manusia.
• VOC membuat kebijakan Preanger Stelsel (1720-1870), terkait dengan pembukaan lahan untuk kopi dan the di daerah Piriyangan.
• Abad ke 19 Belanda mulai membuat beberapa sistem untuk membuka lahan *(penerapan Landrent/Sewa Tanah (1817) Cultuurstelsel/Tanam Paksa (1830) hingga Agrarische Wet/Undang- Undang Agraria (1870)).
• Tahun 1815 Thomas Stamford Raffles mulai membawa sapi yang berasal dari india untuk di budidayakan di tanah jawa.
3. Lalab pada Abad ke-20.
• Terdapat beberapa peneliti dari belanda yang membuat studi mengenai kuliner gastronomi pada masyarakat sunda.
• Budaya pribumi saat itu hanya mengkonsumsi nasi, garam, dan sayuran, meskipun dengan makanan yang seadanya masyarakat pribumi puas dan senang.
• Pada masa perang antara belanda dan jepang untuk menduduki kekuasaan di jawa, lalab menjadi pangan yang sangat penting untuk nutrisi masyarakat, termasuk bagi mereka yang bertugas di medan perang.
Sumber:
Hernawati. D., and Putra. R. (2022) Tumbuhan lalapan di masyarakat Sunda. Jakarta: Brin.
Raman. F. (2018) SUNDA DAN BUDAYA LALABAN: MELACAK MASA LALU BUDAYA MAKAN SUNDA. Metamorfora 3(8). Pp: 289 - 299





Views: 200