
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber pangan utama bagi anak berusia 0-6 bulan. Pada usia anak 6 bulan hingga 2 tahun, pemberian ASI perlu dilengkapi dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Berbagai studi menunjukkan bahwa pemberian ASI memberikan berbagai keutamaan untuk anak dan ibu. Pada anak, pemberian ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan status gizi anak, dan menurunkan risiko penyakit infeksi dan kronis. Sementara itu, untuk ibu pemberian ASI bermanfaat untuk mengurangi stres, meningkatkan ikatan emosional dengan anak, mempercepat pemulihan pasca persalinan, menurunkan berat badan ibu karena mampu mengosongkan volume lambung lebih cepat, dan berpotensi sebagai kontrasepsi alami untuk mengatur jarak kelahiran.
Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 Provinsi Jambi ditemukan proporsi balita yang mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini adalah 44,6%. Prevalensi anak berusia 0-6 bulan dan 6-24 bulan yang memperoleh ASI eksklusif adalah 58,9% dan 65,3%. Prevalensi anak baduta yang diberikan MP-ASI pertama kali pada usia ≥ 6 bulan adalah 56,5%. Proporsi baduta yang masih disusui adalah 77,3%. Prevalensi stunting balita terendah di Prov. Jambi adalah Kota jambi 17,4%, sedangkan yang tertinggi adalah Kab. Muaro jambi 27,2%. Ketidakmampuan ibu dalam menyusui anak sejak baru lahir sampai minimal dua tahun usia anak disebabkan karena beberapa faktor, antara lain pengetahuan terkait teknik menyusui yang terbatas, serta pola konsumsi ibu selama hamil dan menyusui yang tidak bergizi seimbang sehingga menurunkan kuantitas dan kualitas ASI. Ketua Yayasan Makanan dan Minuman Indonesia (YAMMI) Provinsi Jambi, Silvia Mawarti Perdana, S.Gz., M.Si. dalam kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Jambi bersama dengan Tim Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, yaitu La Ode Reskiaddin, S.KM., dan Vinna Rahayu Ningsih, S.KM., M.Kes. bekerjasama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) wilayah Jambi telah melakukan edukasi keberhasilan menyusui pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dalam kegiatan tersebut diberikan edukasi gizi terkait teknik menyusui dan pola konsumsi bergizi seimbang bagi ibu menyusui oleh Ketua AIMI Jambi (Intan Miranti, S.P.) sebagai konselor menyusui dan Ketua YAMMI Jambi. Selain itu, juga terdapat kegiatan demo pengolahan menu cemilan bergizi seimbang yang tinggi kalori dan protein untuk ibu menyusui.

Menu yang diperkenalkan terbuat dari pangan lokal, yaitu singkong/ubi kayu. Dalam demo resep, sasaran kegiatan berlatih mencoba membuat kue talam ubi kayu dengan bahan-bahan berupa singkong/ubi kayu, susu UHT, kacang merah, dan mangga. Singkong adalah pangan karbohidrat yang banyak ditanam oleh masyarakat jambi di pekarangan rumah. Biasanya kue talam ubi hanya terbuat dari singkong, santan, tepung beras dan gula merah. Namun dalam menu ini ditambahkan susu UHT dan kacang merah sebagai penyumbang asupan protein, serta mangga untuk asupan vitamin, mineral, dan serat. Diharapkan melalui pengenalan inovasi menu ini di masyarakat akan terjadi perbaikan gizi ibu menyusui.
Oleh: Silvia Mawarti Perdana, S.Gz., M.Si. (Ketua YAMMI Jambi)
Views: 225