Anemia pada masa kehamilan merupakan suatu kondisi di mana ibu hamil memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl.1 Penyebab utamanya karena ibu hamil mengalami defisiensi zat gizi terutama zat besi sehingga menyebabkan terganggunya pembentukan hemoglobin. Anemia pada ibu hamil perlu menjadi perhatian utama karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi saat kehamilan maupun setelah melahirkan. Aemia pada masa kehamilan juga meningkatkan resiko kelahiran prematur, kematian ibu dan anak, serta penyakit infeksi.2
Salah satu usaha pemerintah dalam mencegah kasus anemia yaitu melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan.3 Akan tetapi data cakupan TTD pada ibu hamil hingga saat ini belum mencapai target Renstra yang diharapkan. Selain pemberian TTD, pencegahan anemia pada ibu hamil juga dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi. Contoh makanan tinggi zat besi diantaranya seperti daging, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Selain itu juga dapat mengonsumsi makanan tinggi protein dan vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi itu sendiri.4 Di Indonesia salah satu bahan makanan yang mengandung tinggi protein dan zat besi dan banyak dikonsumsi masyarakat ialah kacang hijau. Di masyarakat sendiri kacang hijau diolah menjadi berbagai macam kudapan tradisional.
Lapek Bugih merupakan pengan kudapan atau hidangan kue tradisional Minangkabau yang bercita rasa manis dan termasuk pada makanan yang disukai oleh masyarakat, terutama daerah Pariaman dan Padang Pariaman.5 Lapek bugih dengan substitusi tepung kacang hijau dapat meningkatkan kandungan nilai gizi dari produk dan dapat mencukupi kecukupan gizi masyarakat turutama kecukupan zat besi pada ibu hamil serta dapat menjadi salah satu produk tradisional yang sehat dan digemari masyarkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik dan kandungan gizi pada produk lapek bugih dengan substitusi tepung kacang hijau sebagai makanan yang berpotensi dalam pemenuhan zat besi bagi ibu hamil. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 2 kali ulangan. Perlakuan yang dilakukan yaitu pensubstitusian tepung kacang hijau dengan persentase F0 0%, F1 15%, F2 25%, dan F3 35%. Penelitian dilakukan di Laboratorium Gizi Penyelenggaraan Makanan FKM Unand, Laboratorium Nutrisi Non Ruminansia Fakultas Peternakan Unand, dan Laboratorium Air Fakultas Teknik Unand. Uji organoleptik melibatkan 30 orang panelis semi terlatih. Analisis data kuantitatif menggunakan SPSS 16 uji Kruskal Wallis taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan formula lapek bugih dengan perlakukan yang paling disukai adalah formula F1 dengan substitusi tepung kacang hijau sebanyak 15%. Karakteristik warna agak kuning gading, aroma agak harum, rasa manis, dan tekstur agak kenyal. Kandungan zat gizi produk terpilih yaitu kadar air 40,01%, abu 1,43%, protein 5,52%, lemak 7,76%, karbohidrat 46,29%, dan zat besi 11,61 mg. Berdasarkan hasil penelitian tidak terdapat perbedaan yang nyata pada warna formula lapek bugih dengan substitusi tepung kacang hijau (p-value>0,05), namun terdapat perbedaan nyata pada aroma, rasa, dan tekstur (p-value<0,05). Produk lapek bugih dengan substitusi tepung kacang hijau ini sudah memiliki potensi dalam pemenuhan zat besi bagi ibu hamil dan sudah memenuhi syarat makanan olahan dengan klaim kaya/tinggi besi bagi ibu hamil. Dengan jumlah konsumsi yang dianjurkan yaitu sebanyak 100 g atau setara dengan tiga buah lapek bugih untuk satu kali selingan.


Views: 92