Views: 519

Peuyeum

Peuyeum Bandung adalah makanan khas bandung yang terbuat dari singkong yang diperam/difermentasi/dipeuyeum. Makanan ini di etnis sunda termasuk ke dalam kadaharan cangkarang bongkang (Camilan)(Febrina, 2014). Peuyeum Bandung secara umum adalah demikian: Makanan yang berbahan singkong, dibuat dengan proses sederhana; diperam (dipeuyeum), teksturnya empuk, wanginya harum, dan mengundang selera, dan merupakan makanan rakyat dan terkenal di Jawa Barat pada masa perjuangan fisik, terutama yang diproduksi di wilayah Bandung.(Isnendes, 2020).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nama lain peuyeum adalah tapai yang berarti panganan dari bahan ubi kayu dan sebagainya yang direbus dan setelah dingin diberi ragi, kemudian dibiarkan semalaman atau lebi hingga manis(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016). Penamaan pada makanan ini adalah salah satu keunikannya, karena ciri khas dari etnis sunda adalah menamakan makanan sesuai cara pengolahnnya. Peuyeum berasal dari kata dipeuyeum atau diperam.Singkong yang menjadi bahan dasar peuyeummemang sejak zaman penjajahan dikenal oleh masyarakat Bandung sebagai pengganti nasi yang kala itu sangat sulit diperoleh. Sehingga pengolahan singkong sangat beragam dalam kuliner etnis sunda salah satunya peuyeum, bahkan proses pengawetan ini sudah ada sejak tahun 1800-an. (Setiawan, 2019) panganan peuyeum mungkin berasal sejak pemerintahan R.A.A Marta Nagara (1893-1918) atau lebih lama lagi karena pada pemerintahan tersebut masyarakat sunda secara besar-besaran menanam singkong untuk dijadikan tepung tapioka dan dikirim ke belanda. Dan bisa jadi lebih lama dari itu karena kata peuyeum yang diabadikan dalam pupuh magatru peuyeum sampe dari rancapurut menggunakan bahan tradisional yaitu daun jati.(Isnendes, 2020).

Alat-alat yang digunakan pada pembuatan tape diketahui merupakan alat-alat yang sederhana, antara lain : pisau atau serutan untuk mengupas, carangka‘wadah anyaman bambu’, buleng‘dandang’, abrag‘balai-balai’, bak untuk mencuci singkong, dan serok. Adapun bahan yang dipakai adalah: singkong, air untuk membersihkan, ragi untuk fermentasi, dan daun pisang atau koran untuk alas dan pembungkus, dan kayu bakar(Isnendes, 2020). Cara membuat peuyeum adalah sebagai berikut:

  1. Singkong dikupas lalu disimpan pada carangka dan dicuci hingga bersih pada bak husus pencucian,
  2. Singkong yang sud ah bersih direbus pada buleng selama ± 1 jam lalu diangkat dengan serok,
  3. Singkong setengah matang itu disimpan pada abrag atau balai-balai untuk diangin-angin,
  4. Setelah dingin singkongtersebut satu-persatu diberi ragi khusus untuk membuat tapai dan disimpan lagi pada carangka yang sudah dialasi daun pisang atau koran, lalu dibungkus lagi dengan daun pisang atau koran,
  5. Diperam satu hari satu malam sampai menjadi tapai atau setengah tapai.

(Isnendes, 2020)

Fungsi peuyeum bandung dalam kehidupan masyarakat sunda

  • Fungsi ungkapan ikatan sosial. Pada dasarnya peuyeum sudah melekat pada kehidupan sosial masyarakat sunda karena dalam sejarahnya peuyeum sudah ada dari dulu dan masih menjadi ciri khas dari masyarakat sunda
  • Fungsi ungkapan solidaritas kelompok. Pada masa penjajahan peuyem bandung merupakan salah satu makanan pemuda yang tergabung Tentara Rakyat sehingga peuyeum merupakan salah satu ungkapan rasa solidaritas pada waktu itu.
  • Fungsi ketenangan jiwa berhubungan dengan kepercayaan masyarakat sunda yang menyebutkan bagi orang yang sedang datang bulan, ketika mengkonsumsi peuyeumakan memperlancar menstruasi, aspek ketenangan jiwa disini adalah support untuk menenangkan wanita yang biasanya merasakan sakit saat datang bulan.

Fungsi simbolisme bahasa. Disebutkan bahwa pada masa penjajahan belanda kata peuyeum pernah digunakan dalam penyebutan pemuda yang lemah tekadnya yaitu “Pemuda Berjiwa Peuyem” karena peuyeum pada dasarnya mempunya tekstur yang lembek sehingga diibaratkan seperti itu.

Febrina, N. (2014) ‘MENGUNGKAP NILAI KEARIFAN LOKAL DAN EKSISTENSI NAMA-NAMA MAKANAN TRADISIONAL SUNDA BERBAHAN DASAR SINGKONG: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK DI KOTA BANDUNG’, International Seminar Language Maintenance and Shift IV Editors : Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, pp. 162–166.

Isnendes, C. R. (2020) ‘PEUYEUM BANDUNG MAKANAN TRADISIONAL YANG TERKENAL (FOLKLOR BUKAN LISAN DARI JAWA BARAT)’, (May).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) ‘Tapai’, (di akses pada : 22 November 2020). Available at: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tapai.

Rengganis, D. et al. (2018) ‘Model Bisnis Olahan Singkong Pada Usaha Peuyeum Abbas Sawargi Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung’, MIMBAR AGRIBISNIS: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 4(2), p. 121. doi: 10.25157/ma.v4i2.1174.

Setiawan, I. (2019) ‘Sekilas tentang Peuyeum Bandung’, Indosiana Platform Kebudayaan. Available at: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/sekilas-tentang-peuyeum-bandung/#:~:text=Peuyeum Bandung.&text=Asal mula keberadaan kuliner tradisional,kala itu sangat sulit diperoleh.

Views: 519

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Views: 519